APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan Penjelasannya Lengkap

Konten [Tampil]
APAR


APAR adalah singkatan dari Alat Pemadam Api Ringan. APAR adalah alat pemadam kebakaran yang portabel dan mudah digunakan untuk memadamkan kebakaran awal atau kecil sebelum api menyebar dan menjadi lebih besar. APAR biasanya terdiri dari tabung yang berisi zat pemadam api seperti air, karbon dioksida, atau bahan kimia kering yang bekerja dengan cara memadamkan api melalui pendinginan atau pengurangan oksigen di sekitar api. 

APAR banyak digunakan di gedung-gedung perkantoran, rumah sakit, pusat perbelanjaan, dan tempat-tempat umum lainnya untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan pengguna. Penggunaan APAR juga sering menjadi persyaratan yang diperlukan oleh peraturan dan standar keselamatan kerja di banyak negara. Penting untuk mengoperasikan APAR dengan benar dan sesuai dengan petunjuk penggunaan untuk memastikan efektivitas dan keamanannya.

Jenis-jenis APAR


APAR



Ada beberapa jenis APAR yang umum digunakan di Indonesia, di antaranya:

APAR Berisi Bahan Kimia Kering (Dry Chemical Powder)

APAR jenis ini merupakan jenis yang paling umum digunakan di Indonesia. Bahan kimia kering yang terkandung dalam tabung APAR jenis ini berupa natrium bikarbonat atau ammonium fosfat yang digunakan untuk memadamkan api dengan cara mengurangi oksigen yang dibutuhkan api untuk terus berkobar.

APAR Berisi Karbon Dioksida (Carbon Dioxide)

APAR jenis ini menggunakan bahan yang mengandung gas karbon dioksida (CO2) untuk memadamkan api dengan cara mengurangi oksigen yang dibutuhkan api untuk terus berkobar. APAR jenis ini cocok untuk memadamkan api yang disebabkan oleh peralatan listrik atau komputer, karena gas karbon dioksida tidak merusak peralatan elektronik.

APAR Berisi Busa (Foam)

APAR jenis ini menggunakan bahan berupa busa untuk memadamkan api dengan cara mendinginkan dan membungkus api sehingga api tidak dapat lagi mendapatkan oksigen. APAR jenis ini cocok untuk memadamkan api pada bahan-bahan yang mudah terbakar seperti minyak dan bensin.

APAR Berisi Air

APAR jenis ini menggunakan air untuk memadamkan api dengan cara mendinginkan dan membasahi bahan yang terbakar sehingga api tidak dapat terus berkobar. APAR jenis ini cocok untuk memadamkan api pada bahan yang tidak mudah terbakar dan tidak berbahaya seperti kertas, kayu, atau kain.

APAR Kombinasi

APAR jenis ini menggunakan kombinasi bahan-bahan yang terdapat pada jenis APAR yang berbeda, seperti bahan kimia kering dan busa atau karbon dioksida dan air. APAR jenis ini biasanya digunakan pada situasi-situasi yang membutuhkan jenis pemadaman api yang berbeda-beda.

Pemilihan jenis APAR yang tepat tergantung pada jenis bahan yang terbakar dan sifat api yang sedang berkobar. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui jenis-jenis APAR dan cara penggunaannya agar dapat memilih jenis APAR yang tepat dan efektif untuk memadamkan api.

Bagian-bagian APAR


APAR




Tabung: Bagian terbesar dari APAR, biasanya terbuat dari baja ringan atau bahan komposit, digunakan untuk menyimpan cairan pemadam api (pada tekanan yang tinggi).

Tutup dan Pegangan: Bagian atas tabung yang berfungsi sebagai pegangan untuk memegang dan mengarahkan APAR saat digunakan. Bagian tutup berfungsi sebagai pengaman dan membuka saluran air saat tuas diaktifkan.

Tuas Pemancar: Berfungsi sebagai saklar untuk mengaktifkan APAR, sehingga cairan pemadam api dapat keluar melalui nozzle.

Nozzle: Bagian ujung APAR yang berfungsi untuk mengarahkan aliran cairan pemadam api ke arah api.

Selang: Menyambungkan nozzle dengan tabung APAR dan mengalirkan cairan pemadam api.

Katup Pemadam Api: Berfungsi untuk mengatur aliran cairan pemadam api.

Spesifikasi Kemasan: Menyediakan informasi tentang jenis cairan pemadam api yang digunakan pada APAR dan kapasitas berat dari tabung.

Indikator Tekanan: Menunjukkan apakah APAR dalam kondisi siap digunakan atau tidak dengan menunjukkan tekanan dalam tabung.

Stiker Warna dan Label: Menunjukkan jenis kebakaran yang dapat dipadamkan dengan APAR (tergantung pada jenis dan kapasitasnya), serta petunjuk penggunaan dan perawatan APAR.

Cara Melakukan Pemeriksaan APAR



Untuk memastikan APAR berfungsi dengan baik ketika dibutuhkan, sebaiknya dilakukan pengecekan rutin secara berkala. Berikut ini adalah cara melakukan pengecekan APAR:

Periksa Tanda-Tanda Pemeriksaan

Pertama, pastikan untuk memeriksa tanda-tanda pemeriksaan pada APAR. Tanda-tanda ini biasanya terletak pada bagian luar tabung dan mencakup informasi tentang tanggal terakhir pengecekan, tanggal kadaluarsa, dan informasi lainnya yang terkait dengan APAR tersebut.

Periksa Kondisi Fisik APAR

Periksa kondisi fisik APAR, pastikan tidak ada kerusakan pada tabung dan selang pemadam api. Pastikan juga label dan informasi penting lainnya masih terbaca dengan jelas.

Periksa Tekanan Tabung

Pastikan tekanan tabung APAR berada dalam kondisi yang normal. Tekanan normal biasanya ditandai dengan adanya indikator tekanan atau meter pada tabung. Jika tekanan tidak normal, segera lakukan pengisian ulang atau penggantian tabung.

Periksa Tanggal Kadaluarsa

Periksa tanggal kadaluarsa pada APAR dan pastikan masih dalam masa berlaku. Jika sudah melewati tanggal kadaluarsa, segera lakukan penggantian dengan APAR yang baru.

Uji Coba APAR

Lakukan uji coba pada APAR untuk memastikan bahwa alat tersebut berfungsi dengan baik. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menarik pin pengaman, mengarahkan selang pemadam api ke arah objek yang diinginkan, dan menekan tuas pemadam api. Pastikan bahwa pemadaman api dapat dilakukan dengan baik.

Catat Hasil Pengecekan

Terakhir, pastikan untuk mencatat hasil pengecekan APAR pada buku catatan yang disediakan. Hal ini berguna untuk memastikan bahwa APAR selalu dalam kondisi siap pakai dan dapat digunakan ketika dibutuhkan.

Cara Menggunakan APAR






Berikut ini adalah langkah-langkah cara menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dengan benar:

  • Perhatikan label pada APAR, pastikan APAR sesuai dengan jenis kebakaran yang mungkin terjadi. Ada beberapa jenis APAR yang tersedia, seperti APAR kelas A, B, C, dan D, dan masing-masing jenis APAR dirancang untuk mengatasi jenis kebakaran yang berbeda.
  • Periksa keadaan APAR, pastikan kondisi APAR dalam keadaan baik dan tidak rusak atau bocor.
  • Dekatkan diri pada titik api, jangan terlalu jauh atau terlalu dekat. Pastikan APAR berada di antara Anda dan api sehingga cairan pemadam dapat menjangkau api dengan maksimal.
  • Pegang pegangan pada bagian atas APAR dengan satu tangan, sambil tangan lainnya mengarahkan nozzle (pemancar) ke arah api.
  • Lepaskan pengaman pada pengaman APAR.
  • Periksa apakah tekanan pada APAR sudah cukup. Tekan tuas APAR dengan tangan Anda untuk mengeluarkan cairan pemadam api.
  • Saat menyemprotkan cairan pemadam api, pastikan nozzle diarahkan ke akar api, dan gerakkan nozzle dari sisi ke sisi untuk menjangkau seluruh area yang terkena api.
  • Setelah api padam, pastikan untuk mematikan sumber api atau memindahkan benda yang terbakar ke tempat yang aman.
  • Pastikan untuk memeriksa ulang APAR, apakah masih memiliki cairan pemadam api yang cukup atau perlu diisi ulang.

Itu dia langkah-langkah cara menggunakan APAR dengan benar. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan APAR sebaiknya dilakukan oleh orang yang telah mendapatkan pelatihan dan pengetahuan mengenai cara penggunaannya agar dapat berjalan dengan aman dan efektif.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama