Alat Rigging dan Fungsinya, Lengkap!

Konten [Tampil]


Dalam berbagai industri, konstruksi, dan kegiatan yang melibatkan pengangkatan benda berat, alat rigging memegang peran penting. Jika Anda baru mengenal dunia rigging atau ingin memahami lebih dalam tentangnya, artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan umum seputar alat rigging dan fungsinya. Kami akan menjelaskan apa saja peralatan rigging, pengertian rigging, perbedaan antara lifting dan rigging, serta berbagai kegunaan rigging dalam kehidupan sehari-hari.


Apa Itu Alat Rigging?


Peralatan rigging merujuk pada berbagai komponen yang digunakan untuk mengangkat, memindahkan, atau menstabilkan beban berat dengan aman dan efisien. Peralatan ini melibatkan tali, rantai, sling, hoist, shackle, dan komponen lainnya yang saling bekerja sama. Rigging juga mencakup perencanaan dan pengaturan alat sebelum pengangkatan dilakukan.


Pengertian Rigging


Rigging adalah proses yang melibatkan pengaturan dan pengangkatan benda berat menggunakan alat-alat rigging yang telah disiapkan. Tujuannya adalah untuk memastikan pengangkatan dilakukan dengan aman, tanpa merusak barang atau mengancam keselamatan orang-orang di sekitarnya.


Perbedaan Antara Lifting dan Rigging


Lifting dan rigging seringkali digunakan dalam konteks yang sama, tetapi keduanya memiliki perbedaan yang penting. Lifting merujuk pada tindakan fisik mengangkat benda, sedangkan rigging melibatkan perencanaan, persiapan, dan pengaturan alat sebelum pengangkatan dilakukan. Rigging juga mempertimbangkan faktor-faktor seperti keamanan, stabilitas, dan perlindungan terhadap kerusakan selama proses pengangkatan.


Kegunaan Alat Rigging


Alat rigging memiliki peran yang signifikan dalam berbagai situasi, baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa contoh kegunaan alat rigging:


1. Konstruksi: Dalam industri konstruksi, alat rigging digunakan untuk mengangkat dan memindahkan material berat seperti balok baja, beton, dan struktur bangunan lainnya.


2. Industri Manufaktur: Dalam proses manufaktur, rigging membantu dalam pengangkatan dan penempatan mesin berat, bahan baku, dan produk jadi.


3. Pertambangan: Rigging digunakan untuk mengangkat material tambang seperti batu bara, bijih logam, dan bahan galian lainnya.


4. Pertunjukan dan Acara: Dalam industri hiburan, rigging digunakan untuk mengatur panggung, pencahayaan, dan peralatan lainnya dalam konser, pameran, dan acara lainnya.


5. Penyelamatan: Dalam situasi darurat, alat rigging digunakan dalam operasi penyelamatan untuk mengangkat atau menurunkan orang atau barang dari lokasi yang sulit dijangkau.


Jenis-jenis Alat Rigging


1. Shackle

Shackle adalah perangkat yang berfungsi sebagai penyambung atau penghubung sling dengan objek atau beban yang akan diangkat. Shackle berperan sebagai alat bantu pengikat, bukan pengangkut barang secara langsung.

Shackle kerap digunakan dalam situasi pengangkatan beban, seperti mengangkat benda berat, peralatan, dan mesin yang memerlukan bantuan sling untuk proses pengangkatannya.

2. Wire Clip

Wire clip merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk mengamankan ujung wire rope agar tidak terlepas. Penggunaannya relatif sederhana, hanya memerlukan kunci pas untuk pemasangan yang efektif.

Wire clip berfungsi sebagai pengganti metode mechanical splice pada wire rope sling yang umumnya memerlukan proses pembuatan yang lebih kompleks dan menggunakan peralatan khusus.

3. Thimble

Thimble, alat tambahan yang digunakan untuk membentuk mata sling pada sebuah sling. Fungsinya adalah untuk melindungi wire rope atau tali agar tidak mengalami gesekan langsung dengan benda yang diangkat.

Dengan menggunakan thimble, potensi kerusakan akibat gesekan antara benda yang diangkat dan alat pengangkatnya dapat dihindari, sehingga umur pakai wire rope atau tali menjadi lebih tahan lama.

4. Turnbuckle

Turnbuckle adalah alat yang berperan dalam mengatur ketegangan sling atau tali yang terhubung padanya. Alat ini memiliki ulir pada kedua ujungnya, sehingga dapat digeser maju atau mundur untuk mengatur ketegangan sling sesuai kebutuhan.

Dengan menggunakan turnbuckle, pengguna dapat dengan mudah mengatur ketegangan sling agar sesuai dengan beban yang diangkat.

5. Eye Bolt

Eye Bolt adalah elemen pendukung dalam proses pengangkatan barang yang dipasang pada benda yang tidak memiliki pengait. Misalnya, pada kontainer yang tidak memiliki mata kait di setiap sisinya, eye bolt dipasang di empat ujung bagian atas kontainer untuk memungkinkan pengaitan dengan alat rigging lainnya.

6. Swivel

Swivel merupakan alat bantu yang digunakan untuk menjaga stabilitas beban saat diangkat. Tujuannya adalah untuk mencegah beban berputar saat diangkat, sehingga mempertahankan posisi yang seimbang.

Swivel memiliki sumbu di tengahnya yang mengizinkan bagian atasnya untuk berputar, sementara bagian bawahnya tetap stabil karena tali cenderung sejajar dengan beban saat diangkat.

7. Load Binder

Load Binder adalah alat yang berfungsi untuk mengencangkan dan memendekkan rantai tanpa harus memotongnya, terutama dalam aplikasi pengikatan atau lashing. Meskipun memiliki fungsi serupa dengan turnbuckle, load binder lebih fleksibel dalam pemasangannya.

8. Hook

Hook, juga dikenal sebagai gancu atau ganco, berperan sebagai alat kait yang digunakan untuk menarik, mengikat, atau mengangkat benda yang akan diangkat. Hook umumnya terhubung dengan berbagai jenis sling untuk memfasilitasi proses pengangkatan.

9. Masterlink

Masterlink adalah perangkat penyambung berbentuk lingkaran yang berfungsi sebagai penghubung antara alat rigging dengan wire sling atau chain sling. Masterlink biasanya ditempatkan di bagian paling atas dan dihubungkan dengan sling untuk pengangkatan beban.

10. Connecting Link

Connecting link adalah tambahan alat rigging yang digunakan khusus untuk chain sling. Fungsinya adalah sebagai penghubung antara ujung sling chain dengan elemen lain seperti hook atau shackle.


Memahami Apa itu SWL (Safe Work Load) Pada Alat Rigging


SWL (Safe Working Load), juga dikenal sebagai WLL (Working Load Limit), adalah batas berat aman yang ditentukan oleh produsen atau standar industri untuk alat rigging atau peralatan angkat lainnya. SWL mengacu pada berat maksimum yang dapat diangkat atau ditahan oleh alat rigging dengan aman dan tanpa risiko kerusakan. 


Penting untuk memahami dan menghormati nilai SWL saat menggunakan alat rigging. Melebihi batas berat yang ditentukan SWL dapat mengakibatkan kegagalan alat rigging, kerusakan, atau bahkan kecelakaan serius. SWL biasanya dinyatakan dalam satuan berat seperti kilogram atau pound.


Dalam praktiknya, rigger harus mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti sudut pengangkatan, jenis alat rigging yang digunakan, kondisi lingkungan, dan faktor-faktor keamanan lainnya saat menentukan beban yang aman untuk diangkat menggunakan alat rigging. Pemahaman yang jelas tentang SWL membantu mencegah risiko cedera dan kerusakan peralatan saat melakukan operasi pengangkatan.


SWL (Safe Working Load) atau batas berat kerja aman adalah parameter penting dalam penggunaan alat rigging untuk memastikan keselamatan operasi pengangkatan. Nilai SWL dihitung berdasarkan beberapa faktor yang mempertimbangkan kekuatan, ketahanan, dan karakteristik alat rigging serta lingkungan kerja. Berikut adalah cara umum untuk menghitung nilai SWL:


1. Identifikasi Peralatan: Pastikan Anda memiliki informasi lengkap tentang jenis alat rigging yang akan digunakan, termasuk tipe sling (wire rope, sling kawat, tali, dll.), bahan pembuatan, dan spesifikasi teknis lainnya.


2. Pahami Faktor Keselamatan: Standar industri biasanya menetapkan faktor keselamatan yang diterapkan pada nilai pecah (breaking strength) alat rigging untuk menghitung SWL. Faktor keselamatan ini biasanya berkisar antara 4 hingga 6, tergantung pada jenis aplikasi dan standar yang berlaku.


3. Hitung Nilai Pecah: Nilai pecah adalah kekuatan maksimum yang dapat ditahan oleh alat rigging sebelum pecah. Anda bisa mendapatkan nilai ini dari produsen alat rigging atau dari tabel spesifikasi yang tersedia.


4. Hitung SWL: Bagi nilai pecah dengan faktor keselamatan yang berlaku untuk mendapatkan nilai SWL. Rumusnya adalah SWL = Nilai Pecah / Faktor Keselamatan.


Contoh: Jika nilai pecah suatu sling kawat adalah 10.000 kg dan faktor keselamatan yang diterapkan adalah 5, maka SWL = 10.000 kg / 5 = 2.000 kg.


Namun, penting untuk diingat bahwa penghitungan SWL ini bersifat umum dan mungkin bisa berbeda tergantung pada peraturan atau standar keselamatan yang berlaku di wilayah Anda. Selalu mengacu pada panduan produsen, standar industri, dan peraturan yang berlaku dalam menghitung dan menggunakan SWL secara aman dan akurat. Jika Anda tidak yakin, sebaiknya berkonsultasi dengan ahli rigging atau profesional keselamatan kerja yang kompeten.



Alat rigging memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan kita, dari konstruksi hingga industri hiburan. Memahami konsep dasar peralatan rigging, pengertian rigging itu sendiri, perbedaan antara lifting dan rigging, serta berbagai kegunaannya, dapat memberi Anda wawasan yang lebih baik dalam menghadapi situasi yang melibatkan pengangkatan beban berat.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama