Cara Menggunakan Vibration Meter (Pengertian, Bagian-bagian Mesin dan Cara Kerjanya)

Konten [Tampil]





Sesuai namanya, Vibration Meter adalah alat untuk mengukur getaran dan mempunyai fungsi yang krusial. Terutama dalam perindustrian. Dikutip dari SolidWiki, Vibration Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur percepatan, kecepatan dan perpindahan dari benda yang bergetar. Vibration Meter dibuat untuk mempermudah pengukuran getaran dari lokasi dimana mesin berputar.


Vibration meter biasanya dipakai pada mesin yang menghasilkan getaran saat digunakan. Dengan menganalisa dari getaran yang ada, maka Anda akan dapat mengetahui kondisi, masalah, atau kerusakan yang mungkin ada pada mesin. Dengan mengadakan pengukuran dan menganalisa getaran secara rutin, maka masalah yang ada dalam mesin dapat diketahui sebelum kerusakan besar muncul.

Vibration meter biasanya digunakan untuk pemeliharaan, manufaktur ataupun di laboratorium. Selain itu, Vibration meter juga digunakan di banyak instalasi dan mesin serta dalam pengembangan produk seperti alat atau komponen, untuk mengukur getaran, dan osilasi.


Baca Juga : Cara Menggunakan Sound Level Meter


Cara Menggunakan Vibration Meter 





Masih banyak yang belum mengetahui bagaimana cara kerja alat vibration meter dan banyak juga yang belum mengerti seberapa penting mengukur getaran mesin. Berikut adalah cara menggunakan vibration meter

Penggunaan Vibration Meter

Cara menggunakan pengukur getaran ini sebenarnya cukup mudah dan mirip dengan volt meter dimana Anda tinggal menempelkan sensor vibration maupun magnetic base ke benda yang ingin Anda ukur. Setelah itu, akan muncul sebuah data angka kekuatan getaran pada layar pengukur.


Secara teknis, langkah pertama yang Anda lakukan adalah menekan tombol on/off nya untuk menghidupkan alat tersebut. Setelah alat vibration meter sudah menyala, yang harus Anda lakukan adalah melakukan pengukuran vibrasi. Caranya dengan menempelkan magnetic base atau vibration sensor yang ada ke bagian mesin yang ingin diukur getarannya. 


Berdasarkan vibration sensor yang muncul inilah, akan didapatkan data yang berikutnya akan dikirimkan ke bagian dynamic signal analyzer. Dari dynamic signal analyzer tersebut, maka akan muncul angka vibrasi pada bagian display layar LCD.


Untuk memperoleh pengukuran data yang akurat serta tepat, ada baiknya Anda memastikan apakah tingkat getaran yang terdapat dalam mesin tersebut bekerja seperti modus atau nilai yang sering muncul. Berikutnya, ambil nilai rata-ratanya (median) dari nilai-nilai getaran yang dikeluarkan dari mesin itu. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan hasil akhir yang tepat dan sesuai dengan pengukuran yang ada.


 Hasil pengukuran tersebut yang berikutnya akan digunakan sebagai patokan dasar dalam melakukan pengaturan getaran maupun tindakan perbaikan yang sesuai dengan ambang batas yang sudah ditentukan. Sebagai pengingat, Ada baiknya untuk Anda melakukan pengecekan pada bagian komponen baterai untuk memastikan apakah vibration meter dapat digunakan dengan baik.


Baca Juga: Bagian-bagian Mesin CNC


Tiga Dasar pada Penggunaan Alat Vibration Meter atau Pengukur Vibrasi






Dalam pemanfaatan serta fungsi alat vibration meter, diketahui kalau alat pengukur vibrasi mempunyai kemampuan dasar dalam mengukur tiga unit pengukuran yang mana diantaranya:

  • Displacement

Displacement merupakan sebutan untuk ukuran dari jumlah gerakan yang terdapat dalam massa sebuah benda. Benda yang dimaksud adalah benda yang terpengaruhi gerakannya dikarenakan vibrasi yang muncul. Displacement menjadi perubahan posisi atau tempat dari benda tersebut, baik itu maju atau mundur. 

Seberapa besar gaya dari displacement itu biasanya dipengaruhi oleh amplitudo yang dikeluarkan oleh vibrasi. Maka dari itu, semakin tinggi amplitude yang ada, maka akan semakin tinggi juga vibrasi yang dihasilkan dari mesin tersebut dan begitu juga sebaliknya.


  • Velocity

Yang kedua adalah Velocity. Biasanya istilah Velocity dapat diartikan sebagai kecepatan getaran. Dalam hal ini, velocity merupakan jumlah waktu yang diperlukan apabila terjadi displacement. Sebagai bagian dari dasar dalam pengukuran vibrasi menggunakan vibration meter, Velocity juga dapat disebut sebagai indikator yang utama dalam mengetahui apakah ada masalah vibrasi yang terjadi atau tidak.


Baca Juga: Fungsi Conveyor dunia Industri 


 Masalah vibrasi yang terjadi meliputi misalignment, unbalance, mechanical losses, dan juga kerusakan bearing yang dipakai di dalam mesin tersebut. Ketika mesin sedang bergetar atau bergerak selama terisolasi, Nantinya Velocity akan mencatat ukuran kecepatan dari benda tersebut


  • Acceleration

Yang terakhir dalam dasar pengukuran vibrasi adalah acceleration. Dilihat berdasarkan namanya sendiri, sebenarnya sudah dapat diketahui apakah yang dihitung oleh acceleration ini. Acceleration yang terdapat pada praktik pengukuran vibrasi memiliki fungsi dalam menghitung percepatan getaran yang ada. Dengan begitu, maka acceleration dapat berfungsi saat velocity muncul. Namun untuk penggunaan dasar pengukuran vibrasi dengan acceleration, tidak semua jenis mesin dapat diukur menggunakan ini.






Bagian-Bagian Alat Pengukur Vibrasi atau Vibration Meter






Setelah mengetahui tentang pengertian vibration meter, cara penggunaan, dan dasar dari vibration meter di atas, Ada baiknya Anda juga mengenali tentang bagian-bagian yang terdapat dalam vibration meter. Pada penggunaannya, bagian-bagian vibration meter secara keseluruhan dapat dibedakan dalam dua bagian yang penting. 

Kedua bagian tersebut adalah sensor vibration dan dynamic signal analyzer. Dalam vibration meter, Kedua bagian tersebut mempunyai fungsi yang penting ketika sedang dilakukan pengukuran getaran pada benda tertentu. Berikut adalah penjelasan mengenai kedua bagian vibration meter tersebut.





Sensor Vibration

 Sensor vibration merupakan salah satu bagian dari alat pengukur yang dapat mengubah besar sinyal getaran fisik menjadi sinyal analog. Dari sensor vibration ini dapat diketahui besaran listrik yang berbentuk rupa tegangan listrik yang ada. 


Bagaimana Cara untuk melihat fungsi dari bagian sensor vibration ini sebenarnya tidak sulit. Caranya adalah Anda hanya cukup meletakkan bagian tersebut pada sebuah mesin yang akan Anda ukur. setelah menunggu dalam beberapa waktu, maka hasilnya akan segera keluar. sensor vibration merupakan salah satu bagian terpenting dari vibration meter


 

Dynamic Signal Analyzer

Selain sensor vibration, terdapat satu lagi bagian lainnya dari alat pengukur vibration meter, yaitu dynamic signal analyzer. Apabila sensor vibration sudah ditaruh pada bagian  dari mesin yang ingin diperiksa tingkat vibrasinya, maka akan bisa diperoleh hasil pengecekannya dalam bentuk sinyal getaran.


berdasarkan sinyal getaran tersebut, berikutnya sinyal akan disalurkan menuju dynamic signal analyzer. Sebagai bagian vital dalam vibration meter, dynamic signal analyzer ini mempunyai kombinasi yang cukup rumit dalam sebuah sinyal sumber getaran mesin. Berdasarkan hasil yang didapatkan dari dynamic signal analyzer, maka akan nampak berapa besaran getaran yang ada pada benda tersebut dalam bentuk data digital.


Itulah ulasan mengenai cara menggunakan vibration meter (Pengertian, cara kerja). Alat vibration meter menjadi alat yang penting dalam memeriksa apakah ada mesin yang mengalami kerusakan karena kerusakan kecil saja apabila dibiarkan, maka akan dapat menjadi kerusakan besar di lain waktu. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.








Post a Comment

أحدث أقدم